Join The Community

Search

Selasa, 07 Agustus 2012

JUMLAH AYAT, HURUF DAN KATA AL-QUR'AN

JUMLAH AYAT AL-QUR'AN
1) Di sisi Ulama Kufah terbahagi kepada 2 pendapat
Pendapat pertama - 6217
Pendapat kedua - 6236. Pendapat ini yang digunapakai untuk kebanyakan Mashaf dengan Qiraat Hafs dari Imam 'Asim.


2) Di sisi Ulama Madinah (kelompok pertama) terbahagi kepada 2 pendapat juga :

Pendapat pertama - 6217
Pendapat kedua - 6214


3) Ulama Madinah (kelompok kedua) - 6214

4) Ulama Makki - 6210

5) Ulama Syam terbahagi kepada 3 pendapat :

Pendapat pertama - 6226
Pendapat kedua - 6227
Pendapat ketiga (pendapat Ulama Himsi)- 6232


kenapa bisa berbeda? karena ada yg memasukan Bismillah itu suatu ayat ada yg tidak, kemudian ada yg memotong 1 ayat yg panjang (mungkin biar ga capek bacanya) itu dianggap 2 ayat atau lebih. Ibaratnya yg seharusnya tanda koma ada yg menjadikannya titik.

semoga penafsiran jumlah ini tidak menimbulkan perpecahan, karena tidak ada 1 hurufpun yg dikurangi.


JUMLAH HURUF AL-QUR'AN
An Nasafi dalam kitab Majmu al Ulum wa Mathli’u an Nujum dan dikutip oleh Imam Ibn ‘Arabi dalam mukaddimah al-Futuhuat al Ilahiyah menyatakan jumlah huruf-huruf dalam Al Qur’an diurut sesuai dengan banyaknya:  Alif : 48740 huruf, Lam : 33922 huruf, Mim : 28922 huruf, Ha’ : 26925 huruf, Ya’ : 25717 huruf, Wawu : 25506 huruf, Nun : 17000 huruf, Lam alif : 14707 huruf, Ba’ : 11420 huruf, Tsa’ : 10480 huruf, Fa’ : 9813 huruf, ‘Ain : 9470 huruf, Qaf : 8099 huruf, Kaf : 8022 huruf, Dal : 5998 huruf, Sin : 5799 huruf, Dzal : 4934 huruf, Ha : 4138 huruf, Jim : 3322 huruf, Shad : 2780 huruf, Ra’ : 2206 huruf, Syin : 2115 huruf, Dhadl : 1822 huruf, Zai : 1680 huruf, Kha’ : 1503 huruf, Ta’ : 1404 huruf, Ghain : 1229 huruf, Tha’ : 1204 huruf dan terakhir Dza’ : 842 huruf. Jumlah total semua huruf dalam al-Qur’an sebanyak 1.027.000 (satu juta dua puluh tujuh ribu). Jumlah total ini sudah termasuk jumlah huruf ayat yang di-nusakh

Para peneliti terdahulu sudah mencatat, bahwa surat-surat yang dibuka dengan huruf-huruf ‘muqaththa’ah’ berjumlah 29 surat, sementara jumlah huruf ‘hijaiyah’ Arab ditambah dengan huruf “Hamzah” juga berjumlah 29 huruf hal ini dengan sudut pandang bahwa Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab.

JUMLAH KATA DAN KEUNIKAN KOSA-KATA AL-QUR'AN
DR. Abdul Razaq Naufal dalam bukunya berjudul ‘ Al’Ijaz Al’Adadiy Fi Al-Qur’an Al Karim” beliau menulis beberapa tema-tema tersebut terjadi keharmonisan diantara jumlah kata-kata Al-Qur’an dan berikut ini adalah sejumlah perhitungan yang benar-benar merupakan Mukjizat, dari jumlah kata dalam Al-Qur’an sebanyak 51.900, Jumlah Juz 30, Jumlah Surat 114, keanehan yang ada diantaranya sbb :

Kata ‘Iblis” ( La’nat ALLAH ‘alaihi ) dalam Al-Qur’an disebutkan sebanyak 11 kali, sementara “Isti’adzah” juga disebutkan 11 kali, Kata “ma’siyah” dan derivatnya disebutkan sebanyak 75 kali, sementara kata “Syukr” dan derivatnya juga disebutkan sebanyak 75 kali.

Kata “al-dunya” disebutkan sebanyak 115 kali, begitu juga kata “al-akhirah” sebanyak 115 kali.
Kata “Al-israf” disebutkan 23 kali, kata kebalikannya “al-sur’ah” sebanyak 23 kali.
Kata “Malaikat” disebutkan 88 kali, kata kebalikannya ‘Al-syayathin” juga 88 kali.
Kata “Al-sulthan disebutkan 37 kali, kata kebalikannya “Al-nifaq” juga 37 kali.
Kata “Al-harb”(panas) sebanyak 4 kali, kebalikannya “ Al-harb” juga 4 kali.
Kata “ Al-harb (perang) sebanyak 6 kali, kebalikannya “Al-husra” (tawanan) 6 kali.
Kata “Al-hayat” (hidup” sebanyak 145 kali, kebalikannya “Al-maut” (mati) 145 kali.
Kata “Qalu” (mereka mengatakan) sebanyak 332 kali, kebalikannya “Qul” ( katakanlah) sebanyak 332 kali.
Kata “Al-sayyiat” yang menjadi kebalikan kata “Al-shahihat” masing-masing 180 kali.
Kata “Al-rahbah” yang menjadi kebalikan kata “Al-ragbah” masing-masing 8 kali.
Kata “Al-naf’u” yang menjadi kebalikan kata “Al-fasad” masing-masing 50 kali.
Kata “Al-nas” yang menjadi kebalikan kata “Al-rusul” masing-masing 368 kali.
Kata “Al-asbath” yang menjadi kebalikan kata “Al-awariyun” masing-masing 5 kali
Kata “Al-jahr” yang menjadi kebalikan kata “Al-alaniyyah” masing-masing 16 kali
Kata “Al-jaza” 117 kali ( sama dg kebalikannya),
Kata “Al-magfiroh” 234 kali ( sama dengan kebalikannya),
Kata “Ad-dhalala” ( kesesatan) 191 kali ( sama dengan kebalikannya),
Kata “Al-ayat” 2 kali “Ad-dhalala” yaitu 282 kali. Dan masih banyak lagi yang tidak dapat disebutkan satu persatu disini.
Kata “Yaum” (hari) dalam bentuk tunggal disebutkan sebanyak 365 kali, sebanyak jumlah hari pada tahun Syamsyiyyah.
Kata “Syahr” ( bulan) sebanyak 12 kali, sama dg jumlah Bulan dalam satu Tahun.
Kata “Yaum” (hari) dalam bentuk plural (jamak) sebanyak 30 kali, sama dengan jumlah hari dalam satu Bulan.
Kata “Sab’u” (minggu) disebutkan 7 kali, sama dengan jumlah hari dalam satu minggu.
Jumlah “ saah” (jam) yang didahului dengan ‘harf’ sebanyak 24 kali, sama dengan jumlah jam dalam satu hari.
Kata “Sujud” disebutkan 34 kali, sama dengan jumlah raka’at dalam solat 5 waktu
Kata “Shalawat” disebutkan 5 kali, sama dengan jumlah solat wajib sehari semalam.
Kata “Aqimu” yang diikuti kata “Shalat” sebanyak 17 kali, sama dengan jumlah Raka’at Sholat fardhu/ wajib.



Minggu, 22 Juli 2012

AYAT PERTAMA TURUN


Ada dua pendapat yang dikenal tentang ayat yang turun pertama kali, masing- masing dengan
dalil sbb:

Pendapat Pertama : Surat Al-Alaq :  1-5 )
Yang paling sahih mengenai yang pertama kali turun ialah firman Allah :

Artinya : `Bacalah dengan nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia
dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar dengan
perantaran kalam , Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.` (al-`Alaq : 1-5 )

Pendapat ini didasarkan pada suatu hadis yang diriwayatkan oleh dua syeikh ahli hadis dan yang lain, dari Aisya r.a yang mengatakan :
` Sesungguhnya apa yang mula-mula terjadi bagi Rasulullah SAW adalah mimpi yang benar diwaktu tidur. Dia melihat dimimpi itu datangnya bagaikan terangnya dipagi hari. Kemudian dia suka menyendiri, dia pergi kegua Hira` untuk beribadah beberapa malam. Untuk itu ia membawa bekal, kemudian ia pulang kepada Khadijah r.a maka Khadijah membekali seperti bekal yang dulu. Di gua Hira` dia dikejutkan oleh suatu kebenaran. Seorang malaikat datang kepadanya dan mengatakan : ` Bacalah` Rasulullah SAW menceritakan, maka akupun menjawab `aku tidak pandai membaca` . malaikat tersebut kemudian memelukku sehingga aku merasa amat payah. Lalu aku dilepaskan, dan dia berkata lagi ` Bacalah`! maka akupun menjawab `Aku tidak pandai membaca`. Kemudian dia merangkulku dengana kedua kali, sehingga aku merasa amat payah. Kemudian ia lepaskan lagi, dan berkata ` Bacalah` Aku menjawab ` aku tidak pandai membaca` maka ia merangkulku untuk ketiga kali, sehingga aku kepayahan, kemudian ia berkata ` Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang telah
menciptakan…` sampai dengan ….` Apa yang tidak diketahuinya`, ( Hadis ).

Pendapat Kedua : Surat Al-Muddattsir
Dikatakan pula, bahwa yang pertama kali turun adalah firman Allah :

( wahai orang yang berselimut ).
Ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh dua syaikh ahli hadis :
Dari Abu Salamah  bin Abdurrahman; dia berkata : Aku telah bertanya kepada Abu Jabir bin Abdullah ; yang manakah diantara qur`an itu yang turun pertama kali ? dia menjawab : Yaa ayyuhal mudassir. Aku bertanya lagi : ataukah Iqra` Bismi rabbik ? dia menjawab : Aku katakan kepadamu apa yang dikatakan Rasulullah SAW kepada kali : ` Sesungguhnya aku berdiam diri di gua hira`. Maka ketika habis masa diamku, aku turun dan aku telusuri lembah. Aku lihat kemuka, kebelakang, kekanan dan kekiri. Lalu aku lihat kelangit, kemudian aku melihat jibril yang amat menakutkan. Maka aku pulang ke Khadijah. Khadijah memerintahkan mereka untuk menyelimuti aku. Lalu Allah menurunkan ` Wahai orang yang berselimut; bangkitlah lalu berilah peringatan.`

Catatan : selain pendapat di atas ada juga pendapat yang menyatakan bahwa yang pertama kali turun adalah surat al-fatihah dan lafal basmallah , tapi dalil kedua pendapat ini lemah dan kurang berdasar.


Perbandingan dua Pendapat :

Para ulama ulumul quran dengan kesungguhan mereka mencoba mepertemukan pendapat
di atas, dan menjelaskan beberapa hal sebagai berikut :
a) Maksud Jabir dalam  hadits di atas adalah  surat  yang diturunkan secara penuh . Jabir
menjelaskan bahwa surat  al Mudassirlah yang turun secara penuh sebelum surat Iqra`
selesai diturunkan. Karena yang turun pertama sekali dari surat Iqra` itu hanya
permulaan saja.
b) Atau maksud Jabir bah wa surat Mudassir itu adalah surat pertama yang diturunkan
setelah masa terhentinya wahyu.
c) Ada yang mengatakan m aksud Jabir ra : Surat al- muddatsir adalah yang pertama turun
berkaitan dengan kerasulan (risalah ) atau perintah berdakwah . Sedangkan ayat
pertama surat al-alaq adalah yang pertama turun berkaitan dengan kenabian
(nubuwwah), atau pelantikan menjadi nabi.
d) Ada yang mengatakan juga bahwa maksud Jabir ra : surat al-mudattsir adalah yang
pertama kali turun yang disebabkan dengan peristiwa khusus (asbabun nuzul).
e) Ada juga yang menyatakan : Jabir telah mengeluarkan yang demikian ini dengan
ijtihadnya. Akan tetapi riwayat Aisya lebih mendahuluinya. Jadi jika ada riwayat-riwayat
lain yang sohih mendukung riwayat Aisya , maka sebagai hasil ijtihad pendapat Jabir ra bisa ditinggalkan.

Sabtu, 21 Juli 2012

TAHAPAN TURUNNYA AL-QUR'AN


Allah SWT menjelaskan secara umum tentang turunnya Al- quran dalam tiga tempat
dalam Al-quran, masing- masing :
a. Al-q uran diturunkan pada bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al Qur`an ( al-Baqarah : 185 ).

b. Al- quran diturunkan pada malam Lailatul qadar

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya pada malam lailatul qadar.` ( al- qadr : 1 )

c. Al- quran diturunkan pada malam yang diberkahi

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya ( Qur`an ) pada malam yang diberkahi.` (
ad-Dukhan : 3 ).
Ketiga ayat diatas tidak bertentangan, karena malam yang diberkahi adalah malam
lailatul qadar dalam bulan ramadhan. Tetapi lahir ( zahir ) ayat-ayat itu bertentangan dengan
kehidupan nyata Rasulullah SAW , diantra qur`an turun kepadanya selama dua puluh tiga
tahun.
Dalam hal ini para ulama mepunyai dua madzab pokok , dan satu madzab lainnya:

1) Madzhab pertama yaitu, pendapat Ibn Abbas dan sejumlah ulama serta yang
dijadikan pegangan oleh umumnya para ulama.
Yang dimaksud dengan turunnya qur`an dalam ketiga ayat diatas adalah turunnya
qur`an sekaligus di Baitul `Izza dilangit dunia agar para malaikat menghormati kebesarannya.
Kemudian sesudah itu qur`an diturunkan kepada rasul kita Muhammad saw. Secara bertahap
selama dua puluh  tiga tahun. sesuai dengan peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian sejak
dia diutus sampai wafatnya.
Pendapat ini didasarkan pada berita-berita yang sahih dari Ibn Abbas dalam beberapa
riwayat. Antara lain:
a. Ibn Abbas berkata: ` qur`an sekaligus diturunkan ke langit dunia pada malam lailatul
qadar, kemudian setelah itu ia diturunkan selama dua puluh tahun.` Lalu ia
membacakan: `Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu sesuatu yang ganjil,
melainkan Kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik
penjelasannya .`( al-Furqan : 33 ).

`Dan Al Qur`an itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu
membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian
demi bagian.` (al-Isra` : 106 ).
b. Ibn Abbas r.a berkata: ` Qur`an itu dipisahkan dari az-Zikr, lalu diletakkan dai baitul
Izzah di langit dunia. Maka jibril mulai menurunkannya kapada Nabi saw.`
c. Ibn Abbas r.a mengatakan : ` Allah menurunkan Qur`an sekaligus kelangit dunia ,
temmponya turunnya secara berangsur-angsur. Lalu Dia menurunkannya kepada
Rasulnya bagian demi bagian.`
d. Ibn Abas r.a berkata : `Qur`an diturunkan pada malam lailatul qadar, pada bulan
ramadhan ke langit dunia sekaligus; lalu ia diturunkan secara berangsur-angsur.`

2. Madzhab kedua, yaitu yang diriwayatkan oleh as-Sya`bi .
Bahwa yang di maksud dengan turunnya quran dalam  ketiga ayat diatas adala
permulaan turunnya qur`an pada Rasululla SAW. Permulaan turunnya quran itu dimulai
pada malam  lailatul qadar di bulan ramadhan, yang merupakan malam  yang di berkahi.
Kemudian turunnya berlanjut sesudah  itu secara bertahap sesuai dengan kejadian dan
peristiwa-peristiwa selama  kurang lebih  dua puluh  tiga tahun.
Dengan demikian qur`an hanya satu macam  cara turun, yaitu turun secara bertahap
kepada Rasulullah  SAW sebab yang demikian inilah  yang dinyatakan dalam   qur`an :

`Dan Al Qur`an itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya
perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian.` (al-Isra`: 106 )

3. Madzhab ketiga
Bahwa qur`an diturunkan kelangit dunia selama dua puluh  tiga tuhun pada malam lalilatul qadar
yang pada setiap malamnya selama malam - malam  lailatul qadar itu ada yang ditentukan Allah
untuk diturunkan pada setiap tahunnya. Dan jumlah  wahyu yang diturunkan kelangit dunia
pada malam  lailatul qadar , untuk masa satu tahun penuh  itu kemudian diturunkan secara
berangsur-angsur kepada Rasululla SAW sepanjang tahun. Madzab ini adalah  h asil ijtihad
sebagian mufasir.. pendapat ini tidak mempunyai dalil.

KESIMPULAN :
Adapun adzab kedua yang diriwayatkan dari as-Sya`bi , dengan dali-dalil yang sahih
dan dapat diterima,tidaklah  bertentang dengan madzab yang pertama yang diriwayatkan dari
Ibn Abbas. Dengan demikian maka pendapat yang kuat ialah  bahwa Al- quran Al-Karim  itu dua
kali diturunkan:
• Pertama: diturunkan secara sekaligus pada malam  lailatul qadar ke baitul Izza di
langit dunia.
• Kedua: diturunkan kelangit dunia ke bumi secara berangsur-angsur selama dua puluh
tiga tahun.

Catatan : Imam  Al-Qurtubi telah   menukil dari Muqatil bin Hayyan riwayat tentang kesepakatan
( ijma`) bahwa turunnya qur`an sekaligus dari lauhul mahfuz ke baitul izza di langit dunia. Ibn
Abbas memandang tidak ada pertentangan antara ke tiga ayat diatas yang berkenaan dengan
turunnya qur`an dengan kejadian nyata dala kehidupan Rasululla SAW bahwa qur`an itu
turun selama  dua pulu tiga tahun yang bukan bulan ramadhan.